MODAL SOSIAL KOMUNITAS “KELAS INSPIRASI YOGYAKARTA” DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PADA MASA PANDEMI COVID-19

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandemi yang membuat beberapa komunitas tertunda bahkan terhenti dalam menjalankan program kerjanya. Muncul sebuah permasalahan bagaimana menjaga eksistensi komunitas pada masa pandemi COVID-19 khususnya komunitas Kelas Inspirasi Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui modal sosial pada Kelas Inspirasi Yogyakarta bekerja dalam upaya mempertahankan eksistensi pada masa pandemi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Robert D. Putnam tentang modal sosial. Penggunaan teori ini digunakan untuk menganalisa proses terbentuknya kepercayaan, norma yang terbentuk, dan jaringan komunitas untuk kepentingan mempertahankan eksistensi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media sosial saat masa pandemi merupakan suatu pendukung komunitas dalam menjalankan kegiatannya, konten-konten instagram turut menjadi tolak ukur bagaimana keaktifan sebuah komunitas dalam masa pandemi. Selanjutnya membangun jaringan dengan berkolaborasi, hal ini tentunya menjadi relasi penting keberadaan suatu komunitas, dengan membangun relasi yang mempunyai timbal balik dua arah membuat sistem kekeluargaan secara tidak langsung berjalan sehingga hal ini menjadikan hubungan relasi yang lama. Kepercayaan terhadap profesionalitas relawan panitia menjadi salah satu alasan komunitas bertahan dalam situasi pandemi dikarenakan citra baik dari masyarakat ataupun relawan pengajar melekat sehingga perasaan keterikatan muncul terhadap Kelas Inspirasi Yogyakarta. Lalu 7 sikap dasar komunitas yang menjadi sebuah nilai dasar yang akan selalu melekat dalam diri setiap relawan sehingga membuat lingkungan yang terarah